25.3.14

#Curcol

Menjadi seorang mahasiswa kebidanan bukanlah hal yang mudah bagiku. 
aku harus belajar banyak hal  mengenai kehidupan seorang wanita. Haha padahal aku ini seorang wanita. Seorang wanita yang kompleks pastinya dari ia remaja saat dimana kata pubertas dan jatuh cinta adalah hal yang paaling sering di ucapkan, kemudian tumbuh dan berkembang menjadi seorang ibu yang mengandung calon calon pemimpin masa depan, membantu kelahirannya dan menyambut kedatangan buah hatinya, kemudian merawat bayinya agar tumbuh dan berkembang dengan sehat .Yaps inilah profesiku. 
BIDAN SAHABAT PEREMPUAN SEPANJANG MASA 

Aku akui aku sering meneteskan airmata saat aku belajar, aku bahagia karna profesiku ini aku menjadi tahu betapa mulianya seorang ibu, semakin bertambah syukurku karna sampai saat ini allah masih memberiku kesempatan untuk bersama ibuku meski aku belum bisa membuatnya bangga dan bahagia. Namun disisilain aku merasa tak mampu, aku tahu tidak ada yang tidak mungkin jika kita mau berusaha tapi aku sudah terlalu sering jatuh bangun disini, rasanya masalah tidak ada habisnya, sakit rasanya saat usaha tak terbalas dengan hasil yang memuaskan apalagi tidak ada hasil. Tapi aku harus tetap berjalan meski ibaratnya aku harus merangkak, Allah memberiku tempat disini bukan karna tidak ada alasan semua pasti beralasan. Dan kepercayaan adalah modal utama saat ini untukku. Bahkan memang suatu kewajiban untuk selalu mempercayai apalagi percaya sama ALLAH, kalau aku tidak percaya, aku ini makhluknya siapa, bisa di pecat dari dunia akhirat nanti haha.


Setiap aku kalut, setiap aku merasa lelah dengan keadaan aku selalu mengingaat masa itu. 
Masa dimana masih teringat jelas tangisanku, senyumanku kebahagiaanku dan kesedihanku saat berusia 11 tahun. Aku ingat sekali saat itu aku baru lulus SD dan  aku di terima di MTsN tanjungtani dengan membanggakan. Tapi kebahagiaan itu tidak berlangsung lama, aku jatuh, tulangku patah, dan aku harus dioperasi. Waah menakutkan sekali saat itu, kalian tahu, rasa takutku sudah seperti di ujung usia, hanya bisa pasrah rasanya saat memasuki kamar operasi. Dan menangis pastinya haha itulah andalan anak kecil. Apalagi saat di fonis aku tidak bisa jalan selama 1 tahun, rasanya sungguh tidak bisa di gambarkan, aku selalu berharap saat itu aku terbangun dan menyadari bahwa itu hanya mimpi, tapi tidak, itu nyata, takdir yang memang harus aku jalani di usiaku 11 tahun.
hal yang paling aku ingat adalah raut wajah dari kedua orangtuaku, betapa mereka terpukul dengan keadaanku saat itu, dan hal yang pertama kali aku ucapkan dalam hati adalah maaf, maaf ayah maaf ibu karna keadaanku ini aku pasti akan sangat merepotkan kalian 1 tahun kedepan. Tapi aku janji aku akan berusaha, aku janji aku bisa jalan sebelum 1 tahun. Air mata inipun menetes dengan deras saat ayah dan ibu memelukku dan berkata " yang sabar ya, kamu hebat kamu kuat kok allah menyayangimu untuk di uji agar kamu lebih baik. ibu dan ayah pasti mengusahakan yang terbaik " Ya allaah sungguh aku tidak bisa berkata apapa selain menangis, aku beruntung karna malaikatku di dunia sangat menyayangiku. 
Penah sekali ibu menawarkanku untuk berhenti sekolah memulai ynag baru di tahun ajaran yang baru karna memang aku baru masuk sekolah belum ada 1 bulan, aku masih tergolong murid baru disana. aku tidak menjawab aku malah menangis  hahaha dasar aku ini cengeng, aku cuma merasa kalah jika berhenti, aku di beri masalah oleh allah bukan untuk di hindari tapi untuk di jalani dan di selesaikan bukankah seperti itu, dan akhirnya aku memilih untuk tetap sekolah konsekuensinya pastilah aku akan memakai tongkat saat sekolah selama setengah tahun lebih. waaw sempat mikir2 karna pastilah malu, tapi sat itu aku mikir masa bodoh toh itu sementara pada akhirnya kakiku cuma 2 nggak 4 selamanya hehhe. 
Perjuanganku dimulai bulan pertama bulan kelumpuhan kenapa karna aku seperti nenek yang sudah tua gak bisa jalan dudukpun gak bisa cuma bisa tidur dan mengedipkan mata serta melambaikan tangan hahaa alay, tapi memang selama 1 bulan pertama aku belum bisa duduk sendiri pasti di bantu oleh super heroku ayahku pastinya, dan itupun harus bersandar kalau tiak begitu gak bisa. 
bulan kedua alhamdulillah bisa duduk, jahitan kakiku sudah mulai kering aku belajar nekuk kaki, 
bulan ketiga alhamdulillahh sudah mulaimenggantung haha aku rasanya kayak anak balita baru belajar jalan. 
Selama sakit aku berterimakasih sekali ibuku bukan hanya merawat tubuhku ia juga menuliskan semua materi sekolah selama aku tidak masuk tentunya bersama kakakku, so sweet kaan jadi walaupun aku gak masuk catatanku full, gak aku baca sih cuma nanti kalo aku sekolah aku sudah punya catatan hehe, aku gak minta itu inisiatif ibu dan kakakku makasih yaa :*
Bulan keempat bulan mendekati aku masuk sekolah, banyak sekali yang belum aku bisa lakukan untuk sampai aku di izinkan masuk sekolah, harus lebih keras belajar, belajar buat jalan, harus lebih bisa menahan sakit, harus giat berlatih, dan h-2 alhamdulillah aku bisa.
Hari pertama aku masuk sekolah setelah 4 bulan tidak masuk alhamdulillah sambutan hangat dari teman sekelasku, 
Selama aku sekolah menggunakan empat kaki aku sering menangis karna ada aja mulut usil mengejejkku gak boleh marah, harus selalu yakinin hati, ini gak selamanya, gak papa sakit hati, susah payah yang penting naik kelas haha. 
Dan sampailah dimana aku bisa berjalan alhamdulillah 10 bulan, waktu yang cukup lumayan untukku belajar bagaimana berjalan yang normal. alhamdulillah kakiku kembali dua lagi.. 

Terkadang aku malu pada diriku sendiri saat ini, aku masih jauh kalah semangat saat aku kecil, percaya gak percaya aku dulu aktif bnaget, aku cereweet aku gak pernah takut sama orang hahhaha. 

tapi semenjak saat itu di MAN semuanya berubah sampai saat ini. 

Selama ini aku pernah merasakan di cintai dan mencintai, di kasihi dan mengasihi, di pedulikan dan terkadang di abaikan. aku tahu sikap orang lain adalah cerminan diri sendiri. Yang perlu di ketahui adalah setiap sikap itu beralasan, kalau seandainya aku berubah pastilah ada sebabnya, kalaupun aku tidak peduli sebenarnya aku sangat peduli, aku tidak pernah mengabaikan walaupun sering terlihat mengabaikan. Aku selalu menyayangi. Menyayangi dengan setulus hati :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar